KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke
Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karenaberkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyusunmakalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
membahas
“Hubungan manusia dan cinta kasih dengan keadaan
ekonomi zaman sekarang” .
Dalam penyusunan
makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan
bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bias teratasi. Olehnya itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini,semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang MahaEsa.Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke
Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karenaberkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyusunmakalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
membahas
“Hubungan manusia dan penderitaan kehidupan ekonomi
zaman sekarang” .
Dalam penyusunan
makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan
bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bias teratasi. Olehnya itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini,semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang MahaEsa.Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
TENTANG KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR
NAMA : HERISA FAJRIA
NMP : 13212425
KELAS : 1EA04
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
TENTANG HUBUNGAN MANUSIA DAN CINTA KASIH KEADAAN EKONOMI ZAMAN
SEKARANG
NAMA : HERISA FAJRIA
NMP : 13212425
KELAS : 1EA04
TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
TENTANG HUBUNGAN MANUSIA DAN PENDERITAAN KEADAAN EKONOMI ZAMAN
SEKARANG
NAMA : HERISA FAJRIA
NMP : 13212425
KELAS : 1EA04
BAB 1
KONSEPSI IBD DALAM KESUSILAAN
Konsepsi
ilmu budaya dasar berasal dari kata Humanities yang berasal dari bahasa latin
yaitu, manusiawi, berbudaya, dan halus. Hal ini tentunya sangat baik jika kita
pelajar, karna kita akan mendapatkan ciri dari manusia yang baik dalam
bermasyarakat. The Humanities berkaitan dengan nilai – nilai norma manusia
contohnya norma agama, hukum, kesusilaan dan kesopanan. Pada Umumnya Humanities
mencangkup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk sastra,
sejarah, cerita rakyat dan sebagainya. Ada Istilah Humanities berkaitan dengan
cabang-cabang ilmu lainnya seperti filsafat, teologi, seni, dan
cabang-cabangnya termasuk satra, sejarah, cerita rakyat, dsb. Dari semua itu
intinya adalah mempelajari masalah manusia dan kebudayaan. Jadi Intinya the
Humanities mempelajari semua masalah tentang manusia dan budaya.
Pengetahuan Ilmu Budaya Dasar yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menyelesaikan masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya yang dapat kita ungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra,melainkan ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budaya daerah dan budaya nasional
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Konsepsi kemanusiaan adalah konsepsi ideal manusia yang terletak pada pengertian kemandirian, bahwa manusia dengan unsur-unsurnya yang akan memiliki nilai diri yang lebih spesifik. Kemandirian bukan berarti menyendiri melainkan kemandirian adalah sesuatu yg di kerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain.Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun dirinya sedemikian mungkin sehingga mampu menempatkan perannya dalam alam kehidupan kemasyarakat dengan penuh manfaat bagi orang lain dan diri sendiri. Kemandirian seseorang dapat diukur dengan sejauh mana kehadiran dirinya memberikan manfaat kearah kesempurnaan dalam sistemnya yang lebih luas.
Pengetahuan Ilmu Budaya Dasar yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menyelesaikan masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya yang dapat kita ungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra,melainkan ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budaya daerah dan budaya nasional
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Konsepsi kemanusiaan adalah konsepsi ideal manusia yang terletak pada pengertian kemandirian, bahwa manusia dengan unsur-unsurnya yang akan memiliki nilai diri yang lebih spesifik. Kemandirian bukan berarti menyendiri melainkan kemandirian adalah sesuatu yg di kerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain.Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang berhasil membangun dirinya sedemikian mungkin sehingga mampu menempatkan perannya dalam alam kehidupan kemasyarakat dengan penuh manfaat bagi orang lain dan diri sendiri. Kemandirian seseorang dapat diukur dengan sejauh mana kehadiran dirinya memberikan manfaat kearah kesempurnaan dalam sistemnya yang lebih luas.
Berdasarkan
observasi empirik atas unsur-unsur pembentuknya, deskripsi ringkas upaya
pembentukan manusia seutuhnya dapat dikemukakan .Secara fisik manusia
ditunjukkan oleh kebadanannya, yaitu tubuh dari kehidupannya. Badan hidup ini
bersifat khas dan berbeda dari tumbuhan maunpun binatang karena memiliki
kesadaran dan kemampuan berfikir dalam bentuk penalaran rasional dan emosional.
penalarannya manusia tidak menjadi individualis yang mengisolasi diri,
melainkan membangun kemampuannya untuk berkomunikasi dengan lingkungan alam,
kehidupan dan kemanusiaannya membentuk masyarakat kemanusiaan. Masyarakat
manusia ini ternyata kemudian mampu membangun tatakrama etika peradabannya.
Raihan atas nilai luhur etika ini menempatkan manusia pada posisi terhormat
dalam lingkungan.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke
Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karenaberkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyusunmakalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
membahas
“Konsepsi Ilmu Budaya Dasar”
Dalam penyusunan
makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan
bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bias teratasi. Olehnya itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini,semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang MahaEsa.Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
BAB
2
Manusia adalah makhluk sosial, dan tidak dapat hidup
sendiri. Artinya manusia tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang lan.
Coba bayangkan jika anda sebagai manusia hidup individualisme atau penyendiri.
Mungkin dunia ini akan terasa membosankan dan memuakkan,
terjadi banyak kericuhan akibat dari individualisme karena mereka menganggap
ini hidupnya sendiri dan tidak mau mengalah satu sama lain karena menyangkut
individu. Dengan adanya individualisme bisa di bayangkan oleh para pemuda semua
akan terasa sepi, tidak ada yang menggajak bermain , nongkrong , atau sekedar
jalan jalan bersama kawan.
Oleh karena itulah manusia dan cinta kasih kepada kehidupan
manusia sangat di perlukan. Agar suasana lingkungan sekitar kita tinggal terasa
nyaman dan menimbulkan kehidupan rukun dan damai tanpa adanya perseteruan
antara dua orang atau pun diantara ras. Cinta kasih kepada manusia dapat
diartikan banyak hal seperti contohnya seorang anak yang mencintai ibu dan
bapaknya, seorang suami yang mencintai istrinya. Dalam kehidupan manusia tidak
lepas dari cintah kasih antara sesama manusia. seperti contohnya seorang
sahabat yang selalu menemani disetiap saat dan rasa simpati dan empati muncul
karena adanya cinta kasuh antara sesama manusia.
Manusia tanpa cinta kasih bagaikan manusia tanpa perasaan
dan akan membua manusia itu berdarah dingin dan tidak perduli dengan lingkungan
yang ada di sekitarnya. Manusia dan cinta kasih tidak dapat di pisahkan karena
sesuatu hal yang penting dan misalnya terpisahkan maka dunia ini tidak seindah
hari ini.
Manusia adalah makluk sosial yang dalam kehidupannya tidak
dapat hidup sendiri melainkan membutuhkan bantuan orang lain, dan cinta kasih
itu menurut saya adalah suatu perasaan yang dimiliki oleh semua manusia tanpa
terkecuali yang dapat muncul dengan sendirinya baik itu kepada teman atau
bahkan orang lain yang belum kita kenal sekalipun, oleh karna itu hubungan
keduanya manusia dan cinta kasih memang sangat mempunyai keterkaitan. Setiap
manusia pasti mempunyai yang namanya rasa cinta kasih kepada sesamanya melalui
perasaan yang di miliki oleh manusia, dan hal ini memang tidak bisa di pisahkan
keduanya berjalan secara bersamaan, dan juga manusia harus mempunyai rasa cinta
kasih terhadap siapapun tanpa terkecuali agar dapat tercipta kehidupan yang
rukun dan damai satu dengan yang lainnya.
Selain itu juga manusia dan cinta kasih merupakan dua hal yang sangat penting terutama cinta kasih, coba banyangkan jika manusia tidak memiliki cinta kasih apa yang akan terjadi ?
Tentu dunia ini akan jadi dunia yang penuh dengan individualisme yang di mana manusia akan hidup secara sendiri - sendiri dan mengurus urusannya masing - masing tanpa memperdulikan keadaan sekitarnya atau di lingkungannya.hal seperti ini memang harus di cegah agar tidak terjadi dalam kehidupan manusia agar hal seperti di atas tadi tidak terjadi dan menjadi nyata.jadi dua hal ini manusia dan cinta kasih haruslah di satukan dan jangan di pisahkan agar tujuan seperti yang ada di paragraph satu dapat di nyatakan dalam kehidupan manusia dan juga dalam lingkungannya.
Selain itu juga manusia dan cinta kasih merupakan dua hal yang sangat penting terutama cinta kasih, coba banyangkan jika manusia tidak memiliki cinta kasih apa yang akan terjadi ?
Tentu dunia ini akan jadi dunia yang penuh dengan individualisme yang di mana manusia akan hidup secara sendiri - sendiri dan mengurus urusannya masing - masing tanpa memperdulikan keadaan sekitarnya atau di lingkungannya.hal seperti ini memang harus di cegah agar tidak terjadi dalam kehidupan manusia agar hal seperti di atas tadi tidak terjadi dan menjadi nyata.jadi dua hal ini manusia dan cinta kasih haruslah di satukan dan jangan di pisahkan agar tujuan seperti yang ada di paragraph satu dapat di nyatakan dalam kehidupan manusia dan juga dalam lingkungannya.
Cinta kasih
adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh
belas kasihan. Dengan denikian dua kata cinta dan kasih memiliki arti
tersendiri. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih
bersumber dari cinta yang mendalam. Cinta sendiri member arti memiliki peranan
penting dalam suatu kehidupan, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan
perkawinan. Cinta juga bisa diartikan dalam arti lain yaitu pengikat yang kokoh
antara manusia dan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas, dan
mematuhi perintahnya.
Dalam buku seni
mencintai karya Erich Fromm bahwa cinta itu memberi, bukan menerima. Dan
memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan, dan yang
terpenting dalam hal member adalah yang manusiawi. Kalau diamati secara seksama
bahwasanya dalam hal cinta sudah sepatutnya kita memberi, memeberi disini
maksudnya adalah semua yang ada pada kita dan dia sedang membutuhkan kita maka
kita akan selalu ada untuknya. Dengan kata lain saling membutuhkan satu sama
lain.
Manusia dalam
kehidupannya selalu mempunyai rasa cinta, namun rasa cinta ini banyak dari
sebagian orang tidak mendalami akan rasa kasih yang ada dalam cinta itu
sendiri, karena rasa cinta saja belum cukup kalau belum dibarengi dengan rasa
kasih, karena cinta itu sendiri rasa suka terhadap lawan jenis dan rasa ingin
memiliki seutuhnya. Apabila rasa cinta tak dibarengi dengan rasa kasih maka
akan timbul rasa cinta sesaat. Karena kasih itu sendiri memiliki arti cinta
yang mendalam, dalam artian cinta belum pasti kasih, sedangkan kasih sudah
pasti cinta. Rasa suka seseorang inilah yang kita rasakan akan memberikan rasa
cinta kasih.
Cinta adalah
makna yang tersirat dalam hati, sedangkan kasih makna yang tersurat dalam
perbuatan, karena kasih lebih memiliki arti rasa belas kasihan dan rasa ingin
melindungi. Dengan adanya kasih cintapun semakin sempurna. Karena kata cinta
dan kasih tidak bisa dipisahkan. Rasa saling membutuhkan, rasa saling memiliki,
dan rasa saling mengasihi. Semuanya ada pada diri manusia yang memiliki rasa
cinta dan kasih.
Semuanya dengan
adanya rasa cinta dan kasih didalamnya, maka cinta semakin kekal dalam
pencitraannya. Cinta pertama di awal dari Adam dan Hawa, kemudian dilanjutkan
oleh Rama dan Sinta, dan cinta itu dibawa mati oleh Romeo dan Juliet. Dengan
demikian cinta selalu ada awal dan ada akhir. Namun cinta tak akan pernah
musnah.
Pendahuluan
Secara umum
pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan
berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Sedangkan Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Ilmu budaya dasar merupakan ilmu yang tanpa kita sadari telah sangat melekat dalam kehidupan kita, baik secara individual, dalam keluarga, maupun dalam masyarakat luas. Namun banyak dari kita yang tidak menyadari dan tidak mengerti akan hal itu, sehingga penerapannya dalam kehidupan menjadi sangat kurang. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi bagaimana seseorang bersikap dalam kehidupannya.
dan tanpa kita sadari pula Ilmu Budaya Dasar selalu kita temui dalam kehidupan kita, melalui pergaulan sehari-hari di kampus, dalam masyarakat, dan dalam keluarga. Pentingnya kita menyikapi mengenai Penerapan Budaya Dasar dalam kehidupan sehari-hari akan membuat kita lebih memahami berbagai aturan-aturan atau norma masyarakat agar terciptanya suatu hubungan yang harmonis.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Sedangkan Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Ilmu budaya dasar merupakan ilmu yang tanpa kita sadari telah sangat melekat dalam kehidupan kita, baik secara individual, dalam keluarga, maupun dalam masyarakat luas. Namun banyak dari kita yang tidak menyadari dan tidak mengerti akan hal itu, sehingga penerapannya dalam kehidupan menjadi sangat kurang. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi bagaimana seseorang bersikap dalam kehidupannya.
dan tanpa kita sadari pula Ilmu Budaya Dasar selalu kita temui dalam kehidupan kita, melalui pergaulan sehari-hari di kampus, dalam masyarakat, dan dalam keluarga. Pentingnya kita menyikapi mengenai Penerapan Budaya Dasar dalam kehidupan sehari-hari akan membuat kita lebih memahami berbagai aturan-aturan atau norma masyarakat agar terciptanya suatu hubungan yang harmonis.
BAB 3
HUBUNGAN MANUSIA DAN
PENDERITAAN KEHIDUPAN EKONOMI ZAMAN SEKARANG
Krisis
kemanusiaan
Krisis adalah suatu keadaan dimana
terjadinya peralihan dari keadaan lama menuju keadaan baru yang belum pasti.
Misalnya, metode lama telah ditinggalkan, tetapi metode baru belum sepenuhnya
dapat digunakan, sehingga yang terjadi adalah kebingungan, karena belum adanya
metodologi baru yang memadai. Krisis kemanusiaan merupakan suatu peristiwa atau
runtutan peristiwa ancaman kritis terhadap kesehatan, keamanan, dan keberadaan
atau eksistensi suatu komunitas atau suatu kelompok besar dalam suatu wilayah
luas.
Hubungan antara Etika dengan Krisis
Kemanusiaan
Etika merupakan suatu pemikiran kritis
dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan moral. Etika berasal dari
bahasa yunani yaitu kata “ethos” yang berarti suatu kehendak atau kebiasaan
baik yang tetap. Manusia yang pertama kali menggunakan kata-kata itu adalah
seorang filosof Yunani yang bernama Aristoteles ( 384 – 322 SM ). Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, etika / moral adalah ajaran tentang baik dan buruk
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya. Menurut K. Bertenes, etika
adalah nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang dalam
mengatur tingkah lakunya. Etika berkaitan erat dengan berbagai masalah nilai
karena etika pada pokoknya membicarakan tentang masalah-masalah predikat nilai
”susila” dan ”tidak susila”, ”baik” dan ”buruk”. Kualitas-kualitas ini
dinamakan kebajikan yang dilawankan dengan kejahatan yang berarti sifat-sifat
yang menunjukkan bahwa orang yang memilikinya dikatakan tidak susila.
Sesungguhnya etika lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar
pembenaran dalam hubungannya dengan tingkah laku manusia (Katsoff, 1986).
Etika dibagi menjadi 2 kelompok, etika
umum dan etika khusus. Etika khusus dibagi menjadi 2 kelompok lagi menurut
Suseno (1987), yaitu etika individual dan etika sosial yang keduanya berkaitan
dengan tingkah laku manusia sebagai warga masyarakat. Etika individual membahas
kewajiban manusia terhadap diri sendiri dalam kaitannya dengan kedudukan
manusia sebagai warga masyarakat. Etika sosial membicarakan tentang kewajiban
manusia sebagai anggota masyarakat atau umat manusia. Dalam masalah ini, etika
individual tidak dapat dipisahkan dengan etika sosial karena kewajiban terhadap
diri sendiri dan sebagai anggota masyarakat atau umat manusia saling berkaitan
dan tidak dapat dipisahkan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan
manusia lain baik secara langsung maupun dalam bentuk kelembagaan (keluarga,
masyarakat, dan negara), sikap kritis terhadap pandangan-pandangan dunia,
idiologi-idiologi maupun tanggungjawab manusia terhadap lingkungan hidup. Etika
sosial berfungsi membuat manusia menjadi sadar akan tanggungjawabnya sebagai
manusia dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.
Di dunia kita sekarang ini, kesadaran
akan etika individual dan etika sosial sangatlah rendah. Contoh nyatanya adalah
adanya kelangkaan perspektif etika di kalangan para penguasa politik dan
ekonomi yang telah memicu penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) dalam
berbagai sudut kehidupan. Parliament of the World's Religion II, tahun 1993,
yang diselenggarakan di Chicago, menghasilkan deklarasi yang disebut dengan
etika global (global ethic) sebagai penjabaran praktis berupa paradigma etika
dan moral untuk diejawantahkan dalam kehidupan empiris. Lahirnya Deklarasi
Etika Global tersebut merupakan realisasi antisipasif dan solutif atas sebuah
kekuatan dahsyat bernama globalisasi yang dewasa ini tidak hanya memasuki
wilayah kehidupan material seperti ekonomi, budaya, dan politik pada banyak
negara di seluruh belahan dunia, tetapi kekuatan tersebut juga merambah wilayah
nonmeterial, yaitu etika. Globalisasi sendiri telah banyak menimbulkan dampak
positif, tetapi juga dampak negatif, yaitu krisis kemanusiaan. Dunia manusia
saat ini sedang dilanda suatu krisis multidimensi global, yang meliputi krisis
ekonomi global, krisis ekologi global, dan krisis politik global. Berbagai
terpaan krisis tersebut lalu bermuara pada krisis kemanusiaan seperti
kemiskinan, kelaparan, pengangguran, kezaliman, kekerasan, penindasan, pengisapan,
pembunuhan, dan lain-lain.
Jika ditelusuri secara seksama, kita
ketahui krisis kemanusiaan yang ada berpangkal mula dari krisis etika.
Kelangkaan wawasan dan pengetahuan etika, terutama di kalangan penguasa politik
dan ekonomi, mendorong merajalelanya perusakan yang kemudian mengarah pada
kerusakan dunia dan segala tatanannya. Dari perspektif etika global,
permasalahan yang dihadapi proses peradaban bangsa-bangsa di dunia belakangan
ini, tidak lain adalah masalah etik, yaitu rendahnya kadar apresiasi terhadap
etika peradaban. Proses peradaban berkembang sedemikian cepat, terutama pada
aspek material yang mengatas namakan kebebasan, kekuatan dan kepercayaan atas
diri manusia. Dengan demikian, proses peradaban menempatkan manusia sebagai
"pencipta yang memiliki kuasa besar" terhadap hidup dan kehidupannya.
Kehidupan manusia kemudian berorientasi pada paradigma
"antropo-centris", yaitu berpusat pada diri manusia itu sendiri,
sehingga manusia diliputi paham "egoisme kemanusiaan". Egosime
kemanusian tersebut, sebagai mana diketahui, menjelma dalam paham, baik yang
bersifat individualistis maupun kolektif, sebut saja rasisme, nasionalisme,
sekterianisme, atas seksisme (feminisme dan maskulinisme). Semua bentuk egoisme
manusia tersebut menghalangi manusia untuk menjadi manusia sejati, manusia
berkemanusiaan.
Sebuah paragraf dalam Declaration
toward a Global Ethic of the Parliament of the World's Religions yang
dikeluarkan di Chicago pada 1993 berbunyi sebagai berikut, "Dalam tradisi
etika dan agama umat manusia, kita menemukan perintah: kalian tidak boleh
mencuri! Atau dalam bahasa positifnya: berdaganglah secara jujur dan adil!
Makna dari perintah ini adalah tidak seorang pun berhak dengan cara apa pun
merampas atau merebut hak orang lain atau hak kesejahteraan bersama. Begitu
juga tidak seorang pun berhak menggunakan apa yang dimilikinya tanpa peduli
akan kebutuhan masyarakat dan bumi. Dalam pandangan deklarasi etika global,
tidak mungkin ada suatu tatanan dunia baru tanpa tatanan etika global. Etika
global, mengacu pada suatu permufakatan mendasar tentang nilai-nilai mengikat,
ukuran-ukuran pasti, dan sikap-sikap pribadi yang harus dimiliki setiap
manusia, khususnya manusia beragama.
PENUTUP
/ SARAN
Pemecahan problematika sosial, ekonomi,
politik dan lingkungan hidup mungkin dilakukan dengan proses pembangunan yang
berkesinambungan lewat perencanaan ekonomi dan politik serta pembelakuan hukum
dan undang-undang. Namun, semua itu belum cukup tanpa perubahan "orientasi
batin" (inner orientation) dan sikap mental yang berkualitas dari
masyarakat. Masyarakat membutuhkan reformasi sosial dan ekologis, tapi dalam
waktu bersamaan mereka juga membutuhkan pembaruan spiritual. Untuk benar-benar
berperilaku manusiawi berarti :
• Kita harus
menggunakan kekuasaan ekonomi dan politik untuk melayani kemanusiaan, bukan
menyalahgunakannya dalam persaingan merebut dominasi yang kejam. Kita harus
mengembangkan semangat mengasihi mereka yang menderita, khususnya kepada
anak-anak, kaum lanjut usia, masyarakat miskin, penderita cacat, dan mereka
yang berada dalam kesepian.
• Kita harus
mengembangkan saling respek dan peduli agar tercapai keseimbangan kepentingan
yang layak, bukan cuma memikirkan kekuasaan tanpa batas dan persaingan yang
tidak terhindarkan.
• Kita harus menghargai
nilai-nilai kesederhanaan, bukan keserakahan tanpa terpuaskan akan uang,
prestis, dan pemuasan konsumtif. Dalam keserakahan, manusia kehilangan
"rohnya", kebebasannya, ketenangan, dan kedamaian diri serta dengan
demikian kehilangan apa yang membuatnya manusiawi".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar