Pelajaran Bahasa Indonesia
( ungkapan, peribahasa, dan majas )
Dalam menggunakan ungkapan, peribahasa, dan majas dalam karya sastra dapat di pergunakan di puisi, naskah drama, cerita pendek, dan novel.
1. Ungkapan : Gabungan kata ( dua kata atau lebih )
yang memiliki mankna kiasan. Ungkapan disebut pula dengan istilah idiomatikal.
contoh : - panjang tangan = pencuri / maling
- muka dua = munafik
- hidung belang = tukang selingkuh
- panjang mulut = bergunjing
- berbadan dua = mengandung / hamil
2. Peribahasa : Kalimat yang susunannya tetap ( dari dulu-sekarang sama ) yang memiliki makna
kiasan.
contoh : - pagar makan tanaman
- buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
- tong kosong nyaring bunyinya
- ringan di jinjing berta di pikul
- berakit-rakit dahulu berengang-rengang ketepian
3. Majas : Bahasa berkias = tujuannya untuk perbandingan, menyatakan sangat / hebat, penegasan.
- Personifikasi : menghidupkan benda mati seperti manusia.
contoh : - Angin membelai rambutnya yang panjang.
- Bulan tersenyum melihat pertemuan kedua remaja itu.
- Hatinya menangis menyaksikan penderitaan orang lain.
- Simile : Menggunakan kata-kata perbandingan, seperti ; laksana, bagaikan , umpama , bak.
contoh : - Kulitnya putih laksana kapas
- Rambutnya bagaikan mayang terurai
- Dia murung bak anak ayam kehilangan induknya
- Paradorks : Menggunakan kata-ata yang bertentangan tetapi sebetulnya tidak bertentangan.
contoh : - Dia merasa sepi di tengah keramaian kota Jakarta
- Orang itu kaya, tetapi miski hati
- Anak itu tersenyum, tetapi hatinya
4. Hiperbola : Menggunakan kata secara berlebihan agar terdengar hebat / dahsyat.
contoh : - Dia melompat setinggi lagit karena kegirangan mendapat hadiah
- Kemarahannya meledakkan kepalanya
5. Metafora : Membandingkan sesuata dengan hal yang sama sifat / fungsinya.
contoh : - Raja siang ( matahari ) telah menampakkan dirinya.
- Perkampungan itu telah dilalap si jago merah ( api )
- Dia telah terjerat lintah darat ( rentenir )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar