Rabu, 13 Maret 2013

tentang pelajaran Bahasa Indonesia ( ungkapan, peribahasa, dan majas ) dalam karya sastra

Pelajaran Bahasa Indonesia
( ungkapan, peribahasa, dan majas )


Dalam menggunakan ungkapan, peribahasa, dan majas dalam karya sastra dapat di pergunakan di puisi, naskah drama, cerita pendek, dan novel.
 
1. Ungkapan : Gabungan kata ( dua kata atau lebih )
    yang memiliki mankna kiasan. Ungkapan disebut pula dengan istilah idiomatikal.
    contoh :  - panjang tangan = pencuri / maling
                   - muka dua = munafik
                   - hidung belang = tukang selingkuh
                   - panjang mulut = bergunjing
                   - berbadan dua = mengandung / hamil
2.  Peribahasa : Kalimat yang susunannya tetap ( dari dulu-sekarang sama ) yang memiliki makna
     kiasan.
     contoh : - pagar makan tanaman
                   - buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
                   - tong kosong nyaring bunyinya
                   - ringan di jinjing berta di pikul 
                   - berakit-rakit dahulu berengang-rengang ketepian
3.  Majas : Bahasa berkias = tujuannya untuk perbandingan, menyatakan sangat / hebat, penegasan.
     - Personifikasi : menghidupkan benda mati seperti manusia. 
     contoh : - Angin membelai rambutnya yang panjang.
                   - Bulan tersenyum melihat pertemuan kedua remaja itu.
                   - Hatinya menangis menyaksikan penderitaan orang lain.
     - Simile : Menggunakan kata-kata perbandingan, seperti ; laksana, bagaikan , umpama , bak.
     contoh : - Kulitnya putih laksana kapas
                   - Rambutnya bagaikan mayang terurai
                   - Dia murung bak anak ayam kehilangan induknya
     - Paradorks : Menggunakan kata-ata yang bertentangan tetapi sebetulnya tidak bertentangan.
     contoh : - Dia merasa sepi di tengah keramaian kota Jakarta
                   - Orang itu kaya, tetapi miski hati
                   - Anak itu tersenyum, tetapi hatinya  
4.  Hiperbola : Menggunakan kata secara berlebihan agar terdengar hebat /  dahsyat.
     contoh : - Dia melompat setinggi lagit karena kegirangan mendapat hadiah
                   - Kemarahannya meledakkan kepalanya
5.  Metafora : Membandingkan sesuata dengan hal yang sama sifat / fungsinya.
     contoh : - Raja siang ( matahari ) telah menampakkan dirinya.
                   - Perkampungan itu telah dilalap si jago merah ( api )
                   - Dia telah terjerat lintah darat ( rentenir )


                  
    
 
  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar